Selasa, 26 April 2011

Uneg2 si desainer yang lagi ngerasa payah

As a designer, seringkali kita keasikan kerja, dan melulu lebih menitik beratkan desain pada tampak visualnya aja. ditambah tekanan dari klien, dan juga berbagai macam penjuru dunia (lebay)kita sering kali lupa, apa tujuan desain itu sendiri. Desain komunikasi visual, itulah istilah untuk nama jurusan yang dulu disebut - sebut sebagai desain grafis. dari 3 kata yang ada disitu, kita cuma sering inget 2 kata yang ada di depan dan belakang (Desain, Visual) sedangkan sering kali kita melupakan kata komunikasi. Hilafnya kita dengan visual, membuat komunikasi itu terbuang, padahal hal ini lah yang menadi inti desain itu sendiri.

Komunikasi berawal dari terjadinya suatu kesepakatan desain, dimana klien meminta desainer untuk membut sebuah proyek. Dari situlah desainer akan mendapatkan brief, yang sebenarnya haruslah cukup jelas dan detail, terutama akan tujuan desain yang akan dibuat. Klien sering banget ceroboh dalam proses ini, mereka hanya menggambarkan garis besar goal desain mereka, tanpa penjelasan lebih lanjut (dan mengira semua orang ngerti maksud dia apa), sayangnya, ga semua orang ngerti. Nah, disini lah kita sebagai desainer harus pinter2 mengorek informasi lebih dari klien, agar data yang kita dapatkan cukup akurat (dan menghindari revisi yang berlebihan oleh klien).

Sesudah kita mendesain sesuatu, kita perlu untuk mengkomunikasikan kembali desain yang telah dibuat kepada klien, y a i t u, dengan cara mempresentasikannya kepada mereka. Tentu aja sepatah atau dua patah kata gak bakal cukup untuk ngejelasin apa maksud dari desain kita (kalo ga kita sama aja sama klien yang mengganggap semua orang bisa ngerti hal yang sama), so , kita juga harus detail menjelaskannya. memang hal ini mengandalkan kemampuan komunikasi tiap desainer yang relatif berbeda2, tapi cobalah untuk menjelaskan sebaik mungkin agar klien dapat mengerti apa maksudnya.

tambahan : Jika kita bekerja dalam suatu team desain, berkomunikasilah juga dengan baik pada mereka, sehingga pada saat present tidak terjadi mis-komunikasi antar sesama anggota team.

okeokeoke.. gitu dulu ajah :)

salam,
Komunikasi!!

3 komentar:

  1. kisong: sama seperti yang geu alami sekarang. mu bikin branding tapi gak ada arahan dari si empunya brand itu sendiri. saia merasa luar biasa super spektakuler saat si klien hanya menggambarkan perusahannya dalam 4 kata yang intinay adalah jenis perusahaan itu sendiri. hhhhhhhh cape dee, dan hal ini masih berlanjut sampai detik ini

    BalasHapus
  2. hehehehe sama,,, TK juga lagi nanganin branding nih... awalnya client gak cerita perusahaannya kaya apa... tapi itulah tugas designer untuk mencari tahu sendiri... dengan bertanya... malu bertanya malu di akhir cerita.. haahhaha

    btw u kerja dimana mon?

    BalasHapus
  3. Kisong : jia you! kalo datelinenya ga diburu2 u bisa tanya ke klien nya lg ttg kesan apa yang pingin dia tampilin untuk perusahaannya itu :3 tanyain aja terus, sampe dia bohwat juga gapapa :d hehehehe, memang klien bikin cape, tp ada enaknya juga bisa berhubungan langsung dengan klien, jadi bisa korek2 sendiri informasinya :3

    Thomas : Betul betul betul.. malu bertanya, berakhir malu. Gw kerja di designcub3 tom.. hehe.. Ya, kadang klien terlalu mengira bahwa kita bisa membaca pikiran mereka branding seperti apa yang mereka mau.. =.= yeah, real world.. semangat ya tom ^^

    BalasHapus